Resume PKKMB Hari Ke 3

 

https://www.facebook.com/unusaofficialfb/
https://instagram.com/unusa_official?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Resume Materi PKKMB UNUSA hari ke-3

Nama      :  Cakra Persada

Fakultas  :  Keperawata da Kebidanan

Prodi        :  S1 Keperawatan

“KEBANGGAN KEBHINEKAAN PANCASILA”

Pancasila memang benar-benar sudah menjadi dasar ideologis bangsa. Pancasila tidak pernah menjelaskan adanya perbedaan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Justru pancasila yang menjembatani semua pihak dalam keberagaman yang ada di Indonesia.

Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna mencapai, memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan
nasionalisme adalah suatu gejala psikologis berupa rasa persamaan dari sekelompok manusia yang menimbulkan kesadaran sebagai bangsa. Sikap nasionalime yang ada pada diri seseorang tidak datang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh beberapa unsur, sebagai berikut: Perasaan nasional Watak nasional Batas nasional Bahasa nasional Peralatan nasional Agama Faktor munculnya rasa kebangsaan Dalam Buku Nasonalisme (2019) oleh Utama Andri, faktor-faktor pendorong munculnya rasa kebangsaan di Indonesia dipengaruhi oleh dua faktor, sebagai berikut Faktor internal munculnya rasa kebangsaan Indonesia, yaitu:

1.     Kenangan kejayaan masa lalu

2.     Perilaku Belanda yang menyengsarakan rakyat

3.     Timbulnya kembali golongan pertengahan

kaum terpelajar.

4.     Munculnya kelompok terpelajar Islam

5.     Munculnya semangat persamaan derajat

Faktor Eksternal

1.     Adanya paham-paham modern dari Eropa, seperti liberalisme, humanisme, nasionalisme, dan komunisme.

2.     Munculnya paham aufklarung dan kosmopolitanisme

3.     Terjadinya revolusi Perancis

4.     Reaksi atau agresi yang dilakukan Napoleon Bonapaarte

5.     Adanya kemengan Jepang atas Rusia

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif. Pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau bahkan hilang.

Dampak positif adanya globalisasi adalah  Adanya  globalisasimenyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional; berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju; serta tingkat kehidupan yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Sedangkan dampak negatif dari adanya globalisasi diantaranya : Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran; hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri; mayarakat lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat; sikap individualistik yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga; serta kesenjangan sosial.

Apabila kita simpulkan, berbagai permasalahan sosial yang muncul akibat globalisasi adalah Pertama, pembangunan cenderung bersifat ekonomi, mengabaikan kepentingan-kepentingan bidang lainnya, dan sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa globalisasi merupakan perpanjangan dari kapitalisme global, maka globalisasi menimbulkan dua krisis sekaligus, yaitu, pertama, polarisasi kelas sosial antara yang sangat kaya dengan yang sangat miskin, dan kedua, krisis lingkungan. Kedua, rusaknya tatanan sosial lokal dan nasional, lingkungan alam, bahasa dan budaya lokal dan nasional, kearifan lokal, dan nilai-nilai luhur bangsa. Ketiga, dominasi ekonomi oleh para pemilik modal, sehingga menimbulkan ketimpangan sosial, ekonomi.budaya bangsa.

Permasalahan-permasalahan sosial tersebut terwujud sebagai dampak negatif globalisasi, seperti: arus informasi yang tak terkendali, timbulnya sikap yang kebarat-baratan atau westernisasi, sikap anggota masyarakat yang cenderung individualistis, menurunnya semangat kegotongroyongan, kepedulian, dan solidaritas atau kesetiakawanan, perusahaan dari luar negeri mendesak perusahaan-perusahaan yang ada dalam negeri sehingga perusahaan-perusahaan dalam negeri sulit berkembang, ketimpangan ekonomi dan sosial, berkurangnya tenaga kerja pertanian akibat dari sektor industri yang menyerap hampir seluruh petani, dan terkikisnya budaya lokal dan nasional oleh budaya global. Apakah sama sekali tidak ada hal positif yang ditimbulkan oleh globalisasi? Tentu saja ada. Berikut ini adalah beberapa hal positif akibat dari globalisasi, yaitu komunikasi yang semakin cepat dan mudah, meningkatnya taraf hidup masyarakat, mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan, tingkat pembangun yang semakin tinggi, meningkatnya tourisme dan pariwisata, dan kegiatan ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien.

Tantangan globalisasi yang mendasar dan akan harus dihadapi oleh masyarakat lokal dan nasional, antara lain sebagai berikut. Pertama, sikap individualisme. Individualisme merupakan faham atau cara hidup yang berorientasi kepada kepentingan diri sendiri. Kecenderungan mengutamakan kepentingan diri sendiri daripada kepentingan bersama akan berakibat pada memudarnya solidaritas atau kesetiakawanan sosial di kalangan warga masyarakat, demikian juga tentang tradisi dalam demokrasi yaitu bermusyawarah untuk mencapai kemufakatan serta aktivitas kerjasama dalam bentuk gotong royong dalam masyarakat. Solidaritas, musyawarah, dan gotong royong telah dibuktikan dalam sejarah mampu menjamin kelangsungan kehidupan kelompok atau masyarakat. Individualisme yang menjadi kecenderungan orientasi hidup anggota masyarakat semenjak masa industrialisasi mengancam pola-pola dalam tradisi masyarakat tersebut. Kedua, memudarnya apresiasi para generasi muda terhadap budaya bangsa, para tokoh pendiri bangsa, dan para pemimpin bangsa. Komunikasi dan interaksi yang bersifat lintas batas wilayah negara berpotensi menimbulkan fenomena para generasi muda melupakan dan kurang menghargai budaya dan jatidiri bangsa, para tokoh dan para pejuang pendiri bangsa serta para pemimpin bangsa.

Ketiga, pandangan kritis terhadap ideologi negaranya, yaitu banyaknya masyarakat yang sudah acuh tak acuh terhadap ideologi atau falsafah negaranya. Mereka sudah tidak tertarik lagi untuk membahasnya bahkan lebih cenderung bersifat kritis dalam operasionalnya dengan cara membanding-bandingkan dengan ideologi lain yang dianggap lebih baik. Di satu sisi, pandangan kritis terhadap ideologi negara justru dapat lebih mengokohkan ideologi negara tersebut melalui proses dialektika dalam masyarakat yang karena globalisasi memang terdapat tuntutan untuk tumbuhnya ideologi negara yang bersifat terbuka.

 

Adapun langkah – langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai – nilai nasionalisme,antara lain :

1.     Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya mencintai produk dalam negri.

2.     Menanamkan dan mengamalkan nilai – nilai pancasila dengan sebaik – baiknya.

3.     Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik – baiknya.

4.     Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik ,ideologi,ekonomi,serta sosial

Upaya untuk meningkatkan sikap nasionalisme selanjutnya adalah oleh pemerintah, misalnya melalui  pameran kebudayaan untuk menunjukkan keberagaman budaya Indonesia kepada masyarakat luas dan para wisatawan. Pemerintah juga diharapkan dapat mendengarkan dan menghargai aspirasi generasi muda untuk memajukan bangsa dan negara kita.

Upaya terakhir dan terpenting adalah oleh diri kita sendiri. Kita harus menjalankan peran kita sebagai warga negara Indonesia, yaitu dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan meningkatkan rasa cinta tanah air. Dengan arus globalisasi dan teknologi, media sosial dapat kita manfaatkan untuk menyebarkan kebudayaan kita ke seluruh dunia, dan hal-hal positif lainnya yang dapat memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW FILM OEROEG 1993

One Student One Article