One Student One Article

 

Kajian Syech Assim al Hakeem di Malang

      

          Assalamualaiku teman-teman pada kesempatan kali ini aku akan menceritakan perjalananku selama liburan ini. Sejujurnya pada liburan kuliah tahun tidak ada yang berbeda dengan liburan pada tahun-tahun sebelumnya. Namun pada tahun ini sedikit terasa berbeda karena pada tanggal 21 juli ada kajian Syech Assim al Hakeem yang diselenggarakan di kota malang, tepatnya pada Gedung muamalah. Siapakah dan berasal dari manakah beliau? Syech Assim al Hakeem merupakan syech atau ulama asal Jeddah yang juga masih memiliki darah Indonesia. Untuk sehari-harinya beliau tinggal di Amerika Serikat. Apa yang membuat beliau sangat terkenal? Yang tidak lain dan tidak bukan adalah karena cara berdakwah beliau yang penuh guyonan dan sedikit nyentrik. Gaya Bahasa beliau yang ceplas-ceplos dan to the poin menghasilkan suatu ciri khas tersendiri dalam metode dakwah beliau. Saya sendiri baru mengetahui kepopuleran beliau ketika saya sedang asyik menscrool tiktok, dan tanpa tidak sengaja video ceramah beliau masuk ke dalam FYP saya, saya pun sontak kaget dan tertawa terbahak-bahak ketika di dalam video tersebut Syech Assim al Hakeem menjawab salah satu pertanyaan dari jamaah dengan to the point dan deselingi dengan guyonan-goyonan yang spontan dan tidak terduga sehingga membuat jamaah yang lain tertawa. Maka dari itu saya pun tertarik untuk dapat menghadiri kajian beliau secara langsung ketika Syech Assim al Hakeem datang ke Indonesia

Pada awalnya, saya mengetahui jika syech Assim al Hakeem akan datang ke Indonesia adalah melalui sosial media. Lebih tepatnya melalui akun Instagram muslim united official. Muslim united sendiri adalah suatu platform dakwah yang dibuat oleh anak-anak muda yang berkegiatan dengan menyelenggarakan kajian-kajian islam di seluruh Indonesia. Ketika saya melihat postingan di akun muslim united, terdapat pemberitahuaan jika Syech Assim al Hakeem datang ke Indonesia. Sayapun sontak kaget. “Wah.. in ikan ustadz yang biasa aku liat di tiktok” ucapku dalam batin. Aku pun melihat tanggal hari H nya. Dan ternyata muslim united mengadakan kajian Syech Assim al Hakeem di lima kota besar yaitu, Yogjakarta, Jakarta, Malang, Medan, dan Bandung. Tanpa berpikir Panjang aku pun memilih kota malang sebagai kota tujuanku untuk menikmati kajian beliau. Saya memilih kota malang karena kota tersebut adalah kota yang terdekat dari tempat tinggal saya di Sidoarjo, dan yang kedua adalah karena di Malang terdapat banyak soudara saya sehingga saya dapat menginap beberapa hari di sana, ya dari pada pesan hotel kan mahal ya wkwkwk.



Untuk kajian syech Assim al Hakeem yang ada di malang sendiri diselenggarakan di tiga lokasi yeng berbeda yaitu di Gedung muamalah, Lafayette Coffe, dan di Masjid Abdullah. Saya pun memilih lokasi yang dekat dengan lokasi saya menginap yaitu di Gedung Muamalah di jalan Nusakambangan. Saya pun tidak sabar untuk mendapatkan tiket. Namun sayangnya tiket untuk kota malang tersedia mulai tanggal 11 Juli, dan mau tidak mau saya pun harus menunggu. Ketika tanggal 11 juli akhirnya registrasi tiket dibuka untuk yang berlokasi di Gedung muamalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar infaq wajib adalah seratus ribu per orang. Untuk proses registrasi tiket, Tim muslim united membuka registrasi tiket melalui platfrom darisini.com. Untuk proses pembayarannya sendiri hanya tersedia melalui transfer antar bank, sehingga sebelumnya saya harus menyiapkan uang di rekening saya terlebih dahulu. Singkat cerita saya pun langsung mentransfer uang ke rekening muslim united dan alhamdulillah saya sekarang mendapatkan tiket. Jujur untuk mendapatkan satu tiket tersebut menurut saya sangat banyak rintangannya karena saya bersaiang dengan jamaah lain yang sebegitu banyaknya untuk mendapatkan tiket tersebut. Ya bayangkan saja bagaimana berebut tiget dengan orang se jawa Timur, pastinya tidak mudah yah wkwkwk. Tidak terasa waktu berlalu, dan tak terasa pula sekarang sudah tanggal 19 Juli saya pun sesegera mungkin untuk membeli tiket kereta pulang pergi dari Sidoarjo ke Malang. Saya pun tidak sabar untuk berangkat ke Malang pada tanggal 21 Juli nanti.

Tidak terasa hari yang ditunggu-tunggu pun telah tiba. Saya berangkat dari Sidoarjo pukul 10.13 pagi menggunakan kereta api Arjuna yang bertolak dari stasiun Sidoarjo ke stasiun Malang. Lama perjalanan kurang lebih sekitar satu setengah jam. Di dalam perjalanan saya melihat pemandangan dari jendela kereta hingga tertidur. Saya pun terbangun ketika terdengar pengumuman jika kereta akan berhenti di stasiun malang 15 menit lagi. Sesampainya di malang saya dijemput oleh tante saya, dan tentu saya pun akan menginap di rumah beliau hingga esok, ya itung-itung berhemat lah daripada harus menginap di hotel wkwkw. Acara kajian Syech Assim al Hakeem di buka pada pukul 19.00 ba’da sholat isya.


Saya berangkat dari tempat saya menginap pukul 18.30 malam, dan setelah sampai di Gedung Muamalah saya melihat parkiran mobil yang sangat ramai sehingga saya harus memarkir mobil di luar halaman gedung di samping trotoar jalan raya. Setelah itu saya pun langsung menscan tiket yang sudah saya beli pada platform darisini.com. Setelah itu saya pun masuk melalui pintu samping Gedung. Pada saat saya di dalam Gedung saya menempati posisi yang lumayan depan kira-kira sekitar empat meteran dari panggu utama. Akhirnya waktu yang di tunggu-tunggu pun tiba Syech Assim al Hakeem akhirnya datang dan menyapa para jamaah pada pukul 19.30 malam. Pada awal ceramah, Syech Assim al Hakeem menyampaikan tentang keimanan ketika melakukan amal kebajikan dan pandangan Allah terhadap orang-orang yang mengamalkan sunnah sunnah rosul dan menjauhi apa saja yang menjadi larangannya. Dalam ceramahnya ada salah satu kalimat yang diucapkan oleh beliau yang sangat berbekas di hati saya yaitu “Allah tidak melihat siapa kamu, Allah tidak melihat seberapa kaya kamu, dan Allah juga tidak melihat seberapa cantik kamu, tetapi Allah melihat apa yang ada di hatimu, Allah melihat keikhlasanmu ketika kamu sedang melakukan amalan-amalan kebajikan dan amalan-amalan yang di sunnahkan oleh Rasulullah”. Kalimat tersebut masih berbekas di hati saya, karena di jaman sekarang ini banyak anak muda yang masih mengutamakan materi duniawi ketimbang masalah yang akan berpengaruh di akhirat kelak.  Masih banyak anak muda yang masih tidak melakukan sholat lima waktu dengan alasan sibuk kerja atau nugas, dan yang paling parah adalah masih banyak orang yang masih membanding-bandingkan harta kekayaannya di dunia ini dengan orang lain yang tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk pamer semata dan membuat lawan bicaranya merasa iri dan tersaingi.

Syech Assim al Hakeem mengatakan bahwa rasa ujub, pamer dan iri hati adalah salah satu perkara yang dapat membakar pahala-pahala pada diri seseorang. Maka merugilah orang yeng melakukan hal tersebut. Selain itu beliau juga menyampaikan cara-cara untuk menghilangakan penyakit hati salah satunya adalah dengan cara memperbanyak amal ibadah, menghindari penghasilan atau pemasukan dari sumber-sumber yang haram, senantiasa membaca al Quran, dan bersholawat serta senantiasa mendoakan kebaikan kepada orang lain. “Dengan mengobati hati yang rusak maka jiwa akan terasa tenang, hidup akan menjadi Bahagia tenpa rasa iri atau dengki kepada orang lain, Terserah mau teman anda membeli iphone 14 atau membeli montor ninja ya itu suka-suka mereka tetapi ingat yang paling mulia di hadapan Allah adalah bukan mereka yang memiliki iphone 14 atau yang mengendarai ninja melainkan mereka yang selalu beribadah kepada Allah menjalankan sunnah-sunnahnya menjauhi segala larangannya, bersedekah di kala lapang maupun sempit, dan senantiasa menggunakan harta yang halal dalam kehidupan”. (Ucap Syech Assim al Hakeem). Tak lupa beliau juga menyampaikan kapada para jamaah agar selalu mempertebal keimanandengan mengamalkan amalan-amalan sunnah, serta menjauhi amalan-amalan yang tidak ada tuntunannya dan menghindari segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT.

Kajian akhirnya ditutup dengan pertanyaan yang diajukan oleh para jamaah. Dan seperti biasa, beliau menjawab dengan gaya khasnya yang ceplas ceplos, to the poin dan tidak basa-basi. Sontak para jamaah pun tertawa mendengar jawaban dari beliau. Setelah menghadiri kajian saya merasa lebih mendapatkan pencerahan dan ketenangan batin serta menambah motivasi saya dalam beribadah. Harapan saya untuk acara ini adalah semoga tim penyelenggara dapat mengundang syech atau ustadz ustadz internasional untuk datang dan menyapa masyarakat Indonesia dengan kajian ilmu yang bermanfaat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW FILM OEROEG 1993

Resume PKKMB Hari Ke 3